Namrole, AMGPM
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama yang dilakukan dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia sekaligus merealisasikan program kerja Bidang II terkait kebersihan lingkungan.
Selain penancapan papan larangan buang sampah ke laut, AMGPM Ranting Tolot Lea juga menghimbau masyarakat dalam bentuk tabaos dan pembagian selebaran. Potensi AMGPM juga membersihkan sampah-sampah yang berserakan di pantai.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pengurus Daerah AMGPM Bursel yang diwakili oleh Sekretaris Bidang 1, Bung Stevanno Kailola dan Pengurus Cabang I Talitakumi yang diwakili oleh Sekretaris Bidang 5, Bung Vino Koten.Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Mereka sangat mendukung kegiatan ini, bahkan ada yang turut membantu menggali kolam dan mengangkat sampah bersama-sama dengan pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan seluruh Potensi AMGPM.
Kepala DLH, Lukman Soulisa dalam himbauannya mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sesuai peraturan Bupati Bursel tentang kawasan bebas sampah dan larangan membuang sampah sembarangan.
Menurutnya, masyarakat Bursel perlu merubah pola pikir dengan mentaati peraturan membuang sampah pada tempatnya dan kawasan bebas sampah harus menjadi yang prioritas bersama.
Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan DLH, Yohanis Tasidjawa sangat berterima kasih kepada AMGPM Ranting Tolot Lea karena sudah berkolaborasi dengan DLH untuk menata Sampah di dalam kota Namrole. Dirinya juga berharap gerakan - gerakan seperti ini dapat di ikuti oleh organisasi Agama lainnya yang ada di Kota Namrole agar bisa sama-sama menciptakan kota Namrole yang bersih dan nyaman bagi semua orang.
“Janganlah kita tanggung - tanggung menata kabupaten kita ini. Marilah kita bergandeng tangan dengan DLH, baik itu AMGPM, maupun organisasi agama lainnya. Mari kita himbau kepada sesama kita supaya jangan membuang sampah ikut kemahuan, apa yang sudah dihimbau oleh pemerintah soal pembuangan sampah ditempat sampah itu pada jam 6 sore sampai pukul 6 pagi harus kita taati,” ucap Tasidjawa.Disamping itu, Tasidjawa berharap, agar masalah sampah ini menjadi tanggung jawab semua masyarakat, sehingga dalam kegiatan ibadah-ibadah baik itu di Masjid maupun Gereja, Tokoh-Tokoh agama dapat menghimbau warganya supaya dapat membuang sampah pada tempatnya dan pada waktunya.
“Jika semua tertata dengan baik, masyarakat taat dalam menjalankan himbauan pemerintah pasti membawa dampak besar bagi kesehatan kita bersama. Namun jika tidak, sudah pasti masyarakat kita bisa terkena penyakit, misalnya diare karena pengaruh lalat yang hinggap dimakan kita. Jadi, kami dari DLH mengajak supaya marilah kita bergandeng tangan, baik itu Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat bahkan para pemuda dari generasi Gereja maupun Masjid agar bisa bersama melihat masalah sampah yang ada di kota Namrole ini,” tandas Tasidjawa.Dikesempatan yang sama, Ketua AMGPM Ranting Tolot Lea, Bearly Patiasina menuturkan masalah sampah ini merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk AMGPM RTL.
“Sampah adalah masalah kita bersama, dan ini merupakan sumbangsih kecil kami AMGPM RTL kepada pemerintah daerah dalam melihat kebersihan kota Namrole. Kalau kota bersih, kita semua juga senang,” ucap Patiasina didampingi sekretaris Ranting, Viona Lesnussa dan sejumlah pengurus.Dia juga berterima kasih kepada pemerintah Bursel, Kompi Senapan D 731/Kabaresi, Majelis Pembina dan semua pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan tersebut termasuk pengurus AMGPM Daerah Bursel maupun Pengurus Cabang I Talitakumi.
“Kami juga berterima kasih kepada semua pihak, terkhususnya kepada Bupati Bursel, Pak Tagop Sudarsono Soulisa dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, yang mana sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan aksi bersama membersihkan pantai sekaligus menghimbau warga kota Namrole untuk tidak membuang sampah ke Laut. Harapan kami kerja sama ini dapat berlanjut dan kami berdoa semoga suatu saat nanti Kabupaten Bursel bisa meraih ADIPURA,” tandasnya. (RTL)